Alamat :

Jl.Perwira, Gunung Tua.Kab. Padang Lawas Utara.Sumut

Jumat, 23 April 2010

Gerakan Berantas Malaria di Paluta ; Momentum Peringatan Hari Malaria 25 April




Kabupaten Padang Lawas Utara yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan kabupaten yang tinggi mobilitas penduduknya. Berada diantara Palas, Tapsel, dan Labusel dengan kondisi geografis wilayahnya perkebunan menjadi potensi bagi munculnya penyakit menular diantaranya adalah penyakit malaria.
Pada awalnya berdasarkan surveilans malaria selama ini yang dilakukan oleh Dinkes Paluta, penemuan penderita malaria hanya terdapat malaria klinis yang jumlahnya tidak terlalu signifikan di beberapa kecamatan terpencil di Paluta. Pada saat itu, ada kecenderungan bahwa pola pencarian penderita secara pasif menunjukkan hasil temuan yang nihil oleh petugas kesehatan di desa. Hal ini kemudian tidak menjadi prioritas penangulangan penyakit menular di Paluta pada saat itu. Namun, seiring dengan agenda global pencanangan gerakan berantas malaria di seluruh dunia, maka Indonesia yang masih menjadikan penyakit malaria sebagai 10 Penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian di Indonesia, maka atas dukungan finansial Global Fund Komponen Malaria maka di beberapa propinsi diIndonesia termasuk Provinsi Sumut yang masih menjadi penyumbang penderita malaria yang cukup banyak di Pulau Sumatera maka dilakukanlah Program Pemberantasan Penyakit Malaria.
Akhir Desember 2009, setelah dilakukan pencarian secara aktif penemuan penderita malaria klinis dan positif ternyata terdapatlah temuan penderita di Paluta tepatnya di kecamatan terpencil yakni Kecamatan Dolok. Puncak kasus yang terjadi di Bulan Jan uari 2010 dimana terdapat penemuan penderita posisitif sebanyak 26 kasus berdasarkan Mass Blood Survey (MBS) yang dilakukan oleh petugas Dinkes Paluta menjadi realitas lapangan bahwa status endemisitas malaria di Paluta ternyata menyimpan potensi tingginya angka MoPI yang menjadi indikator endemisitas malaria di daerah. Apalagi dikhawatirkan angka tersebut ibarat puncak es yang apabila di lakukan penelusuran lebih dalam maka terdapat lebih banyak lagi temuan kasus positif malaria, karena akses petugas kesehatan terbatas karena buruknya infrastruktur.
Untuk itu sebagai reaksi cepat penangulangan penyakit malaria yang terjadi di Paluta, Dinkes Paluta melalui Bidang P2P menjalin kerjasama dengan GF ATM Komponen Malaria melakukan program pemberantasan penyakit malaria. Adapun langkah-langkah penanggulangan/pemberantasan penyakit malaria yang telah dilakukan antara lain :
1. Program Promotif
Penyuluhan kesehatan masyarakat petugas Puskesmas langsung kemasyarakat
2. Program Preventif
- Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) dengan melakukan Mass Blood Survey (MBS) di 4 Puskesmas Endemis malaria with RDT/Mikroscopist
- Pemberian kelambu berinsektisida (LLIN) kepada penduduk yang positif malaria dan daerah endemis
3. Program Kuratif
Pemberian obat malaria ACT (Artemcynin Combination Therapy) kepada penderita malaria positif
dll;
Adapun tim kesehatan yang tergabung dalam Pengelola Program Penyakit Malaria dalam GF ATM Komponen Malaria Kab. Padang Lawas Utara, adalah :
Project Manager : H. Mara Bintang Harahap, SKM.,M.Sc
Project Officer : dr. Irwan
Wasor : Ganti Paruntungan Pulungan, SKM
Staf Admin : Erni Susanti, SKM
Microscopist : Rodikson Simanullang, AMK
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Gerakan Berantas Malaria di Paluta ; Momentum Peringatan Hari Malaria 25 April"

Posting Komentar