Ntah siapa dan mulai kapan istilah "angin duduk" di populerkan.....Angin kog bisa duduk ya? Masih ada memang yg beranggapan kalau ada yg kena angin duduk trus di kerokin,supaya anggin nya keluar ( pakai tolak angin aja....biar keluar...??).
Persepsi disebahagian kalangan masyarakat kita masih ada yg menganggap bahwa angin duduk disebabkan karena masuk angin. Angin duduk di masyarakat dikenali dgn tanda-tanda sbb: mual, banyak keringat (keringat jagung katanya), nyeri dada,sesak nafas dan nggak bisa ngapa-ngapain kecuali duduk. karena di kira masuk angin....sering hanya di kerokin untuk penyembuhannnya.
Istilah angin duduk sebenarnya tdk ada dalam istilah kedokteran, Kalau keluhan seperti di atas... hati-hati lho terhadap kemungkinan serangan jantung !!
Gejala IMA (infark myocard infark) sangat mirip dengan gejala "angin duduk" diatas. Infark myokard infark merupakan penyakit serangan jantung akut yg disebabkan oleh ada nya gangguan aliran darah ke otot jantung. AMI kalau tdk ditangani secara cepat dan tepat sering mengakibatkan kematian. Pemehaman yg kurang benar thd istilah "angin duduk" di kalangan masyarakat,justru sangat berbahaya, yg diakibatkankan karena persepsi yg salah dan keterlambatan mencari pertolongan. Angka kejadian penyakit jantung terus bertambah ,Salah satu sebab karena perilaku kehidupan di zaman yg modern ini....serba instan dan tingkat stres yg tinggi. Setuju nggakbos.....?
Baca berita lainnya :
* Gerakan berantas malaria di Kab. Paluta * Beda Hiv dan AIDS * Anak saya mencret karena mau tumbuh giginya. * Fakta yg keliru ttg malaria * Filariasis * Imunisasi No way ! * Diagnosa TBC
2 komentar: on "ANGIN duduk , JANGAN di kerok !!!!"
salam kenal.
nama saya Rajiman, saya teman di Irwan, saat masih menimba ilmu di FK UGM. dan lewat rubrik ini, saya ingin menjalin silaturahmi dengan mas Irwan serta kolega di dinkes Paluta.
menarik sekali tema yang disampaikan mengenai angin duduk ini, semenarik iklan sarung cap gadjah duduk, apa lagi kalau bicara sejarah plesetan, maha patih GADJAH MADA terduduk pakai sarung cap GADJAH DUDUK karena serangan ANGIN DUDUK. hehehehehehehehehehe
sebenarnya masyarakat menamai penyakit menurut versinya adalah hal yang lumrah wal biasa karena mereka melihat secara empiris orang yang kena serangan angina, IMA : terduduk karena gejala nyeri dada kiri, keluar keringat dingin, mual, bahkan sesak dan sulit menarik nafas. sehingga mereka menganggap gejala ini seperti masuk angin, sehingga di keroki.
kejadian ini, juga berlaku di jaman Yunani kuno, saat orang yang sudah senja kesulitan melihat akibat penglihatanya seperti meliat di balik air terjun, alias samar samar, sehingga orang yunani kuno mengenalnya dengan istilah KATARACTA atau katarak seperti yang kita kenal sekarang, jadi ya sama saja.
Untuk itu jajaran kesehatan diharapkan secara arif memberi informasi secara jelas, menyesuaikan kemampuan masyarakat, supaya keterangan yang disampaikan kepada mereka mudah di pahami, mudah di ingat dan mudah mengikuti anjuran petugas kesehatan.
hal ini, mengingatkan saya saat bertugas di pedalaman kalimantan Timur kurang lebih 12 taon yang lalu....menuju Puskesmas saja, harus ditempuh 3 hari 3 malam, dan perlu waktu 7 kali 24 jam untuk melayani pengobatan di desa desa terpencil di wilayah satu kecamatan. dan kalau bicara nyamuk?.....masya allah, jean saja tembus, dan bila di usap, warna blue jean dapat berubah merah dalam hitungan detik.
saya sangat menaruh perhatian dengan apa yang teman teman P2P Paluta lakukan, bahkan slogan Jogjakarta tentang "Jogja never ending Asia" pantas disematkan ke kolega P2P paluta menjadi "P2P never ending Paluta" loh? lha semangatnya itu harus dipertahankan terus jadi never ending.
TEruntuk sejawat dr Irwan, ada sedikit info dari saya setelah 17 taon gak pernah ketemu kecuali lewat face book, sekarang saya bertugas di Rumah sakit umum daerah AM Parikesit, Tenggarong Kutai Kartanegara, di SMF THT, inginya kembali ke Habitat mengajar ke FK di jawa, tapi belum diijinkan, jadi ya masih harus betah di tempat kerja sekarang. toh dimana mana sama, masih Indonesia juga, dan masih di bumi Allah jua.
Ahirnya, kami ucapkan selamat berkarya, sebagaimana petuah DR Moh Hatta, tentang garam dan sayur. garam tidak akan tampak, namun saat sayur masuk di lidah garam itu terasa benar adanya, dan perjuangan teman teman mungkin belum tampak, tapi saat saat yang menentukan kehadiran kolega sekalian sangat terasa adanya.
wassalam.
dr Rajiman, SpTHT-KL, MKes.
Terima kasih buat mas Rajiman, atas dukungannya. Mudah-mudahan ini membuat kami lebih semangat dalam Mencerdaskan masyarakat. Salammnya telah kami sampaikan ke dr. Irwan, beliau adalah Ka.Bid P2P Dinas kesehatan Kab. Padang lawas Utara. Sekali lagi terima kasih...Selamat berkarya...
Posting Komentar